Perspektif Masyarakat awam tentang Pencinta Alam Masa Kini - NOTES PETUALANG.Toraja

Breaking

Sabtu, 24 Juni 2023

Perspektif Masyarakat awam tentang Pencinta Alam Masa Kini

DI SAMPING DIPENGARUHI OLEH perkembangan teknologi masa sekarang ini, dimana perlengkapan-perlengkapan petualangan (alat-alat Outdoor) dengan mudah dan sangat gampang didapatkan, membuat siapapun bisa melakukan kegiatan naik Gunung, Panjat Tebing, susur Goa, Hiking dan lain sebagainya. Hal inilah yang berpotensi merusak lingkungan dan ekosistem di sekitar kegiatan yang mereka lakukan. 

Tapi mengapa "Pencinta Alam" yang selalu di kambing hitamkan ? Paling tidak, Pencinta Alam secara tidak langsung ikut “digugat” lewat kata-kata pedas mengenai relevansi status mereka sebagai "Pencinta Alam" dalam mengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan seperti sampah-sampah yang ada digunung, siapa yang membawa sampah-sampah itu ke atas kalau bukan para Pendaki ?. Pada gilirannya, sebenarnya kalian tidak tahu membedakan Pencinta Alam dengan para Traveller, para pencari eksistensi lewat Medsos dan lain sebagainya.

Lantas bagaimana Pencinta Alam itu Sebenarnya ...? 
Di dalam Pencinta Alam, ada proses pendidikan yang wajip dan harus dilewati sebelum menjadi anggota yang di kenal sebagai DIKLATSAR. dalam pendidikan ini mereka diajar bagaimana mereka mencintai alam di sekitar mereka. adapun materi-materinya meliputi : norma dan Hakekat kepecinta Alaman, sosiologi Pedesaan dan lain sebagainya. Ada sanksi buat mereka yang melanggar. Ada Kode Etik dan Hakekat  Pincata Alam. Jadi ..., para Pencinta Alam sadar betul apa yang mereka lakukan, dan sangat mempertimbangkan matang-matang tindakan mereka. 

tidak mungkin mereka (Pencinta Alam) merusak alam, karena hal yang paling mendasar dari nama itu adalah "Mencintai Alam". Ini bunyi kode etik petualang yang bernaung dalam beberapa Organisasi Pencinta Alam : 
  1. jangan mengambil apapun kecuali gambar
  2. jangan meninggalkan apapun kecuali tapak kaki atau jejak.
  3. jangan membunuh apapun kecuali waktu.
kenapa mereka mengotori Gunung, kanapa mereka meninggalkan / membuang sampa sembarangan digunung ... ?
Mereka bukan Pencinta Alam ..., Mereka tidak diDIKLAT ...
jadi, sesingkat ini jawaban itu, kalau mereka bisa pahami

lalu kenapa mereka selalu menunjuk Pencinta Alam ?
Biarkan saja, ...
karena mereka tidak tahu ... 
ya memang sesempit dan sedangkal itu pengetahuan mereka ..., 
kalau mereka melihat orang naik Gunung bawa tas besar-besar, mereka sudah mengkategorikannya sebagai Pencinta Alam ... ia kan?, padahal tidak seperti itu ....

KEGIATAN OUTDOOR seperti Naik Gunung, Panjat tebing, susur Goa, rafting ... itu hanyalah kegiatan tambahan saja, untuk menikmati alam ciptaan Tuhan. 

kegiatan utamanya adalah BAKSOS (Bakti Sosial), OPSI (Operasi Bersih), Penghijauan,  SAR, kegiatan-kegiatan Sosial dan lain Sebagainya.

By : ICANG BIVERS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar